Kasubdir Riset Warek 3 Berhasil Menyelenggarakan Talk Show dan Penanaman 4000 Mangrove di Dusun Penyengar

  1. Home
  2. /
  3. News
  4. /
  5. DRI
  6. /
  7. Kasubdir Riset Warek 3 Berhasil Menyelenggarakan Talk Show dan Penanaman 4000 Mangrove di Dusun Penyengar

Dalam upaya menjaga keberlanjutan lingkungan pesisir dan mendukung kesejahteraan masyarakat setempat, Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) bersama dengan PT. Solusi Masyarakat Mandiri (PT. SMM) telah melaksanakan kegiatan penanaman pohon mangrove di Dusun Penyengar, Desa Buer. Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 16 September 2023 ini diikuti oleh 350 peserta dari berbagai kalangan, termasuk mahasiswa UTS, instansi terkait, dan warga lokal.

Kerjasama ini bermula dari visi bersama antara UTS dan PT. SMM yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan di sekitar Dusun Penyengar melalui budidaya bibit mangrove. Mangrove, tanaman khas pesisir, memiliki peran krusial dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut dan melindungi pesisir dari erosi serta dampak negatif lainnya. Selain itu, mangrove juga menjadi tempat berlindung dan berkembang biak bagi berbagai jenis ikan dan satwa laut, yang mendukung sektor perikanan.

Acara penanaman mangrove ini mendapat sambutan hangat dari mahasiswa dan penduduk desa. Acara dibuka secara resmi oleh Rektor UTS, Bapak Chairul Hudaya Ph.D, yang menjelaskan pola kemitraan dalam budidaya mangrove. Selanjutnya, Sekdis LH Sumbawa, Ibu Hj Rahmawaty, S.Pi., M.Si, menyampaikan tentang fungsi mangrove dalam upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim. Materi juga disampaikan oleh Dosen MSP UNSA, Bapak Dr. Neri Kautsari, yang menjelaskan peran perguruan tinggi dalam pengelolaan mangrove.

Ketua penyelenggara kegiatan ini, Yuni Yolanda S.Pi., M. Si, yang juga menjabat sebagai Kasubdir Publikasi dan Jurnal Warek 3, berharap bahwa kesuksesan kegiatan ini akan memberikan pemahaman yang lebih dalam kepada masyarakat mengenai pentingnya ekosistem mangrove dalam pencegahan perubahan iklim.

Kegiatan ini diharapkan menjadi tonggok awal bagi upaya yang lebih besar di masa depan terkait konservasi mangrove. Hal ini memungkinkan pelaksanaan berbagai kegiatan yang lebih luas dan berkelanjutan dalam perlindungan ekosistem mangrove, yang akan memberikan manfaat positif bagi lingkungan, masyarakat lokal, dan sektor perikanan.

Semoga langkah ini dapat memberikan kontribusi berarti dalam pelestarian alam dan menjaga keberlanjutan ekosistem pesisir.